Minggu, 31 Mei 2015

Berbagi Pencerahan



Tidakkah kita sadar bahwa manusia dikuasai oleh ratusan keinginan yang berbeda-beda? Sesorang berkata “Aku ingin spaghetti, aku ingin daging bakar, aku ingin kue, aku ingin buah-buahan, aku ingin kacang-kacangan.” Manusia menghitung semua hal ini dan menemaninya satu persatu, akan tetapi asal dari semua yang disebutkan tadi hanya ada satu, yaitu Lapar. Jika ia telah memenuhi isi perutnya dengan salah satu makanan tersebut, maka ia berkata. “Tak akan ada lagi yang aku butuhkan dari makanan-makanan itu.”
Jadi, dapat dipahami bahwa sesuatu yang menarik dari diri manusia bukanlah berjumlah sepeluh atau seratus, melainkan hanya ada satu: “Dan tidaklah kami jadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi fitnah [Qs. Al-Muddatsir:31].” Bagi manusia bilangan itu adalah fitnah(cobaan). Ada yang berkata:” Orang itu hanya ada satu, dan mereka ada seratus.”
Mengenai mereka, kamu berkata bahwa mereka berjumlah enam puluh,seratus atau seribu. Sementara tentang orang, kamu berkata bahwa dia hanya ada satu. Sejatinya, jumlah mereka yang banyak itulah yang satu, dan orang itulah yang berjumlah seribu, seratus ribu dan ratusan ribu.
Sedikit jika dihitung, dan banyak ketika diikat.

 Puisi yang digubah oleh oleh Abu at- Tayyib al- Mutanabbi, dengan versi yang lengkap.
Aku akan mencari hakikat diriku dengan jalan dan bantuan para masayikh
Seolah-olah mereka tak berjenggot, karena saking lamanya mencium
Berat untuk kehilangan mereka, tapi ringan untuk memanggil mereka
Begitu banyak ketika diikat, tetapi sedikit dihitung

Kutipan Dari Buku Fihi Ma Fimi,." Mengararungi Samudera Kebijaksanaan,''Jalaluddin Rumi''

Rabu, 18 Maret 2015

Gunung Singgalang Sumatera Barat


Gunung Singgalang termasuk dalam wilayah Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Untuk menuju puncak gunung ini dapat di tempuh melalui beberapa jalur pendakian, diantaranya jalur Koto Baru, jalur Balingka dan jalur Toboh. Namun dari ketiga jalur ini, yang paling umum dan sering digunakan adalah jalur Koto Baru.

Gunung Singgalang memiliki ketinggian sekitar 2877 mdpl dengan jenis gunung vulkanis yang sudah tidak aktif lagi. Gunung ini berjenis hutan gunung yang lembab dan banyak menyimpan kandungan air.
Pada ketinggian sekitar 2765 mdpl terdapat 2 buah Telaga dengan luas sekitar satu hektar yang merupakan bekas kawah mati. Telaga ini diberi nama Telaga Dewi dan Telaga Kumbang. Pemandangan indah inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dari Gunung Singgalang yang selalu menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.


Tidaklah sulit untuk mencari transportasi menuju jalur pendakian Koto Baru karena posisinya yang berada diantara kota wisata Bukittinggi dan Padang Panjang. Jika dari Kota Padang anda dapat menggunakan bus atau travel jurusan Bukittinggi. Ongkosnya berkisar antara 15.000 – 35.000 dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 2 jam. Jika dari Bukittinggi, anda dapat naik bus jurusan Bukittinggi - Padang Panjang.  Ongkosnya sekitar 10.000 dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Dari kedua lokasi keberangkatan tersebut, anda dapat turun di Koto Baru dan melanjutkan perjalanan kembali menuju Desa Pandai Sikek.


Dalam perjalanan melewati Desa Pandai Sikek anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang asri dan sejuk. Desa ini merupakan desa wisata alam dan kerajinan, disini anda dapat membeli beberapa souvenir untuk oleh-oleh nantinya. Anda juga dapat melihat ladang tebu milik penduduk setempat dengan sebuah bangunan sederhana di tengahnya yang merupakan tempat petani membuat gula saka (gula merah). Proses pembuatan gula ini masih sangat sederhana yaitu dengan menggunakan tenaga kerbau untuk menggiling tebu.


Tiba di stasiun pemancar televisi anda akan melihat pemandangan lebih luas lagi. Tampak panorama alam Gunung Marapi sangat jelas terlihat dari sini. Tentunya akan membuat takjub saat mata memandang. Disini pula titik awal pendakian anda yang bisa pula anda gunakan sebagai tempat beristirahat. Di titik ini tersedia sumber air yang bisa digunakan, jika dibutuhkan anda bisa menggunakannya untuk bekal di pendakian nantinya.


Pendakian ke Gunung Singgalang dapat memakan waktu tempuh sekitar 6 jam dengan melintasi jalur pendakian yang cukup jelas. Kondisi medannya dari awal pendakian sampai menuju cadas berupa semak belukar dengan hutan primer dan sekunder.  Setelah menempuh 5 jam perjalanan maka tibalah anda di lokasi yang bernama Cadas. Merupakan lokasi yang cocok untuk beristirahat karena berada di daerah terbuka dan kondisi tanah bebatuan keras berwarna kuning. Jika cuaca cerah, dari sini anda dapat menikmati pemandangan Gunung Marapi yang tampak indah dengan hiasan ladang penduduk yang menghijau di kakinya.


Dari cadas perjalanan selanjutnya adalah menuju Telaga Dewi dengan kondisi medan berupa tanjakan kecil dengan vegetasi tanaman perdu dan hutan lumut. Jalurnya cukup jelas karena anda dapat mengikuti tiang dan kabel listrik sebagai patokan jalurnya. Tiang dan kabel ini nantinya akan membawa anda menuju Telaga Dewi sampai ke atas Puncak.
Setelah 30 menit berjalan maka tibalah anda di Telaga Dewi. Telaga inilah yang merupakan bekas kawah Gunung Singgalang yang sudah tidak aktif lagi. Pemandangan di sekitar Telaga ini sangatlah indah. Tak jarang terdengar suara kicauan burung bersahutan yang dapat membuat rasa nyaman bagi yang mendengarnya. Dengan pesonanya yang masih asri dan alami ini, menjadikan telaga ini surganya Gunung Singgalang. Tak jarang setiap pendaki yang datang akan bermalam disini untuk menikmati lebih lama suasana indahnya Telaga Dewi.



Dari Telaga Dewi menuju Puncak Singgalang hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit lagi dengan kondisi jalur yang cukup landai melintasi hutan lumut. Puncak Singgalang ditandai dengan adanya tower-tower pemancar yang di pagari kawat. Dari sini anda dapat melihat panorama alam dengan lebih luas. Dijamin akan membayar semua lelah yang anda rasakan

Gunung Talang Sumatera Barat



Gunung Talang merupakan Gunung api aktif ditutupi hutan hujan tropis, yang terletak di Kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat. Gunung Talang berlokasi sekitar 9 km dari Arosuka, 



Ibu Kota Kabupaten Solok, dengan jarak sekitar 40 km sebelah timur Kota Padang salah satu kawahnya menjadi sebuah danau yang disebut dengan Danau Talang.




Dibanding Gunung Merapi dan Singgalang, Gunung Talang termasuk yang jarang didaki, ini dikarenakan sulitnya transportasi menuju ke desa awal pendakian, 





















Desa Batu Barjanjang. Desa ini dapat dicapai dari arah Kota solok dengan menggunakan Angkutan desa menuju Bukit Sileh dan hanya sampai desa Jorong Pasar,


setelah itu bisa dilanjutkan dengan ojek atau jalan kaki kalo kuat ke Batu Barjanjang, Kampung bawah gunung.






Gunung Marapi Sumatera Barat



Gunung Merapi adalah sebuah gunung vulkano dengan beberapa buah kawah aktif. Gunung ini tergolong gunung yang paling aktif di Pulau Sumatera. Terletak antara Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan Kotamadya Padang Panjang. 
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung yang ada di Sumatera Barat yang sering digunakan untuk pendakian. Mengingat gunung tersebut sudah memiliki jalur pendakian yang tetap. 
Terdapat beberapa jalur pendakian di jalur ini, namun titik start yang dapat Anda tempuh adalah dari Koto Baru. Sebelum melakukan pendakian, pastikan dahulu Anda telah menyiapkan bekal yang dibutuhkan seperti tenda, makanan, air, jaket dan perlengkapan lainnya.



 Dari pasar Koto Baru menuju pos pendakian, Anda harus memilih untuk memulai dengan jalan kaki atau angkutan pedesaan yang menuju ke pos pendakian. Dari Koto Baru ke Pos Pendakian, pendaki akan disuguhi pemandangan tanaman sayur mayur di kiri dan kanan jalan pilihan berjalan kaki akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di pos pendakian.
Selama dalam perjalanan pendakian, Anda akan disuguhi pemandangan Bunga Edelweis. Jika Anda beruntung, Anda dapat melihat Danau Singkarak ketika Anda sudah sampai di puncak gunung. Dari pos pendakian perjalanan dilanjutkan menuju Parak Batuang dengan melewati perkebunan penduduk. Di Parak Batuang Anda akan merasakan nikmatnya kesegaran udara Gunung Marapi dan mengisi botol minuman di sumber air yang terdapat di daerah ini.

Dari Parak Batuang, membutuhkan waktu pendakian kira-kira 5 jam untuk mencapai puncak. Perjalanan diisi dengan pemandangan hutan tropis dan beberapa jalur pendakian yang cukup terjal.
Setelah sampai di puncak, sebaiknya anda memilih lokasi di cadas untuk tempat camp (berkemah). Untuk mencapai puncak sebaiknya dilakukan saat subuh, sehingga kita bisa menikmati pemandangan matahari terbit (sunrise) Gunung Marapi ini dan menikmati pemandangan yang mempesona di Gunung Marapi ini di pagi hari.


Dari puncak Gunung Marapi ini mata Anda akan menyapu pemandangan Kota Bukittinggi, Gunung Singgalang, pemandangan Danau Singkarak yang berada di Kabupaten Solok.





Setelah puas menikmati pemandangan dipuncak Gunung Marapi, nampak dari kejauhan Taman Bunga. Gunung Marapi menghadirkan pesona pemandangan alam yang sangat luar biasa indahnya. Suasananya yang asri dan alami menjadikan gunung ini salah satu lokasi favorit pendakian.

Rabu, 11 Februari 2015

Ekspedisi Gunung Tandikek Sumatera Barat



Gunung Tandikek salah satu gunung yang ada di dataran tinggi Minangkabau, kira-kira 7,5 km dari kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Gunung Tandikek juga merupakan bagian dari 3 gunung di Minangkabau yang dikenal dengan puncak-puncak Tri Arga yaitu Singgalang, Merapi dan Tandikek. Meski Gunung Tandikek kurang populer di kalangan para pendaki, tetapi ini dianggap sebagai nilai lebih. Suasana yang alami dan jarang dijamah menjadikannya berbeda dengan kedua puncak gunung yang lain.

Suasana yang masih alami

Hangatnya mentari pagi menyinari kami disela- sela pepohonan yang rindang.

Kawah diambil dari puncak
Tim ekspedisi sedang menikmati pemandangan puncak
Gunung Tandikek mempunyai pemandangan yang sangat indah sebagaimana layaknya sebuah gunung api, dan dapat dijadikan objek tujuan wisata yang hangat dan menyenangkan. Puncak gunung Tandikek merupakan sebuah kenikmatan bagi para pendaki, namun kenikmatan tidak sampai disini saja, kita masih dapat menikmati kawah Gunung Tandikek yang suaranya seolah-olah menyambut kedatangan kita.

Sarapan Pagi dengan bubur kacang hijau
Kita bisa menuruni kawah gunung yang ada di dasarnya terdapat beberapa lubang kecil yang mengeluarkan asap belerang serta bunyi menderu. Dasar kawah ini cukup luas. Untuk menuju ke kawah kita harus sangat berhati- hati karena kemiringan mencapai enam puluh derajat, dengan tanah khas cadas yang rapuh. Di sinilah kita merasakan sebuah kehangatan dan kenikmatan baru. Kawah Tandikek berkontur datar berbentuk sumur (bundar) berdiameter kurang lebih 50 meter. Masih ada yang menarik dari kawah ini terdapat sebuah gua dan juga terdapat telaga kecil. 

Telaga kecil di kawah 


Tim Ekspedisi
Akses menuju Gunung Tandikek, dari Padang kita dapat menaiki bus atau travel jurusan Padang – Bukittinggi. Kemudian turun di Simpang Lubuak Mato Kuciang. Dari Simpang Lubuak Mato Kuciang, kita menuju Desa Singgalang. Untuk menuju Desa Singgalang kita dapat menggunakan angkot atau ojek. Dari Lubuak mato Kuciang menuju Desa Singgalang mengabiskan waktu kurang lebih 20 menit dengan track menanjak dan berliku, Di desa ini kita melakukan registrasi pendakian untuk mencegah kemungkinan terburuk jika pendaki hilang atau belum kembali pada waktu yang ditentukan.